1. Diferensiasi Berdasarkan Ras
Ras adalah kategori individu yang secara turun temurun memiliki
ciri-ciri fisik dan biologis tertentu. Diferensiasi ras berarti
pengelompokan masyarakat berdasarkan ciri-ciri fisiknya, bukan
budayanya.
A.L Kroeber membuat klasifikasi ras sebagai berikut:
1) Austroloid : penduduk asli Australia
2) Mongoloid, terdiri atas:
a) Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah dan Asia Timur)
b) Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Penduduk asli Taiwan)
c) American Mongoloid (penduduk asli benua Amerika (Indian dan Eskimo))
3) Caucasoid, terdiri atas:
a) Nordic (Eropa Utara, sekitar Laut Baltik)
b) Alpine (Eropa Tengah dan Eropa Timur)
c) Mediteranian (sekitar laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab dan Iran)
d) Indic (Pakistan, India, Bangladesh dan Sri Langka)
4) Negroid, yang terdiri atas:
a) African Negroid (Benua Afrika)
b) Negrito (Afrika Tengah, Orang Semang di semenanjung Malaya dan Filipina)
c) Melanesia (Papua, Melanesia)
5) Ras-ras khusus
a) Bushman (Gurun Kalahari-Afrika Selatan)
b) Veddoid (pedalaman Sri Lanka dan Sulawesi Selatan)
c) Polynesian (lkepulauan mikronesia dan Polynesia)
d) Ainu (di Pulau Karafuto dan Hokaido Jepang)
Menurut Bruce J. Cohen, rasialisme adalah paham yang meyakini bahwa
kelompok ras yang dimiliki oleh seseorang adalah lebih tinggi daripada
kelompok ras yang dimiliki oleh orang lain.
Sedangkan menurut E. Von Eickstedt ras dibedakan menjadi
a. Leukoderm
Leuko berarti putih. Masyarakat yang termasuk di dalam ras Leukoderm contohnya orang Polinesia dan Eropa
b. Melanoderm
Melano berarti hitam. Masyarakat yang termasuk dalam ras ini adalah
Negroid, Melanesoid, dan Austroloid. Contoh ras Melanoderm adalah orang
Afrika, Aborigin dan Melanesia
c. Xantoderm
Xanto berarti kuning. Masyarakat yang termasuk di dalam ras Xantoderm
adalah Mongoloid dan Indian. Contoh ras Xantoderm adalah orang Asia,
Indian dan Eskimo.
2. Diferensiasi Berdasarkan Etnis
Diferensiasi masyarakat Indonesia juga ditandai dengan beragamnya suku
bangsa atau etnis. Suku bangsa merupakan gabungan sosial yang dibedakan
dari golongan-golongan sosial lainnya karena mempunyai ciri-ciri paling
mendasar dan umumnya berkaitan dengan asal usul dan tempat asal serta
kebudayaannya.
Menurut William Kornblum, kelompok etnis adalah suatu populasi yang
memiliki identitas kelompok berdasarkan kebudayaan tertentu dan biasanya
memiliki leluhur yang sama. Dalam pandangan Bruce J Cohen, kelompok
etnis dibedakan oleh karakteristik budaya yang dimiliki oleh para
anggotanya. Karakteristik itu meliputi agama, bahasa dan wilayah.
Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang
terikat oleh kesadaran akan kesatuan kebudayaan, sedangkan kesadaran
dan identitas sering dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Dengan pengertian
tersebut, dapat kita lihat tiap-tiap anggota suku bangsa tentu akan
menggunakan identitas suku bangsanya dan tetap menjunjung tinggi
kebudayaannya walaupun mereka berada di tempat yang jauh dari daerah
asalnya.
Suku bangsa yang ada di Indonesia antara lain :
- di Pulau Sumatera : Aceh, Batak, Minangkabau, Bengkulu, Jambi, Palembang, Melayu;
- di Pulau Jawa : Sunda, Jawa, Tengger, dsb;
- di Pulau Kalimantan : Dayak, Banjar, dsb;
- di Pulau Sulawesi : Bugis, Makasar, Toraja, Minahasa, Toli-toli, Bolaang-Mangondow, Gorontalo, dsb;
- di Nusa Tenggara : Bali, Bima, Lombok, Flores, Timor, Rote, dsb.;
- di Kep. Maluku dan Papua : Ternate, Tidore, Dani, Asmat, dsb.
Berkaitan dengan jumlah suku bangsa yang ada di Indonesia, beberapa ahli mengemukakan pendapatnya.
a. Koentjaraningrat
Koentjaraningrat berpendapat bahwa jumlah suku bangsa yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut
1. Sumatra : 42 Suku Bangsa
2. Jawa dan Madura : 8 Suku Bangsa
3. Bali dan Lombok : 3 Suku Bangsa
4. Kalimantan : 25 Suku Bangsa
5. Sulawesi : 37 Suku Bangsa
6. Timor : 24 Suku Bangsa
7. Kepulauan Barat Daya : 5 Suku Bangsa
8. Maluku : 9 Suku Bangsa
9. Ternate : 15 Suku Bangsa
10. Papua : 27 Suku Bangsa
Jumlah : 195 Suku Bangsa
b. M.A Jaspan
Jumlah suku bangsa yang ada di Indonesai menurut M.A Jaspan adalah sebagai berikut.
1. Sumatra : 49 Suku Bangsa
2. Jawa : 7 Suku Bangsa
3. Kalimantar : 73 Suku Bangsa
4. Sulawesi : 117 Suku Bangsa
5. Nusa Tenggara : 30 Suku Bangsa
6. Maluku dan Ambon : 41 Suku Bangsa
7. Papua : 49 Suku Bangsa
Jumlah : 366 Suku Bangsa
3. Diferensiasi Berdasarkan Klan
Klan (Clan) sering juga disebut kerabat luas atau keluarga besar. Klen
merupakan kesatuan keturunan (genealogis), kesatuan kepercayaan
(religiomagis) dan kesatuan adat (tradisi). Klan adalah sistem sosial
yang berdasarkan ikatan darah atau keturunan yang sama umumnya terjadi
pada masyarakat unilateral baik melalui garis ayah (patrilineal) maupun
garis ibu (matrilineal).
Klan atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal) antara lain terdapat pada:
• Masyarakat Batak (dengan sebutan Marga)
Marga Batak Karo : Ginting, Sembiring, Singarimbun, Barus, Tambun, Paranginangin;
Marga Batak Toba : Nababan, Simatupang, Siregar;
Marga Batak Mandailing : Harahap, Rangkuti, Nasution, Batubara, Daulay.
• Masyarakat Minahasa (klannya disebut Fam) antara lain : Mandagi, Lasut, Tombokan, Pangkarego, Paat, Supit.
• Masyarakat Ambon (klannya disebut Fam) antara lain : Pattinasarani, Latuconsina, Lotul, Manuhutu, Goeslaw.
• Masyarakat Flores (klannya disebut Fam) antara lain : Fernandes, Wangge, Da Costa, Leimena, Kleden, De- Rosari, Paeira.
Klen atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal) antara lain terdapat
pada masyarakat Minangkabau, Klennya disebut suku yang merupakan
gabungan dari kampuang-kampuang. Nama-nama klen di Minangkabau antara
lain : Koto, Piliang, Chaniago, Sikumbang, Melayu, Solo, Dalimo, Kampai,
dsb.
Masyarakat di Flores, yaitu suku Ngada juga menggunakan sistem Matrilineal
4. Diferensiasi Berdasarkan Agama
Menurut Durkheim agama adalah suatu sistem terpadu yang terdiri atas
kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal-hal yang suci. Agama
merupakan masalah yang essensial bagi kehidupan manusia karena
menyangkut keyakinan seseorang yang dianggap benar. Keyakinan terhadap
agama mengikat pemeluknya secara moral. Keyakinan itu membentuk golongan
masyarakat moral (umat). Umat pemeluk suatu agama bisa dikenali dari
cara berpakaian, cara berperilaku, cara beribadah, dan sebagainya.
Masing-masing agama memiliki berbagai perbedaan. Perbedaan itu, diantaranya terletak pada hal-hal sebagai berikut.
1. Konsep Keimanan
Konsep keimanan mengandung segala keyakinan manusia tentang Tuhan, alam
ghaib, segalai nilai, norma dan ajaran dari agama yang bersangkutan.
2. Kitab Suci
Kitab suci dijadikan sebagai pedoman dalam beribadah dan bertingkah laku
sehari-hari. Kiab suci agama di Indonesia, yaitu Al-Quran, Injil, Weda
dan Tripitaka.
3. Sistem peribadatan dan Upacara Keagamaan
Sistem peribadatan pada tiap-tiap agama berbeda. Begitu juga dengan
upacara keagamaan, misalnya peringatan Idhul Fitri bagi umat Islam.
4. Hukum-Hukum yang berlaku dalam Kehidupan
Agama diturunkan untuk mengatur kehidupan sosial manusia agar dapat
hidup selamat dunia dan akhirat. Dalam agama diajarkan agar manusia
saling menghormati, mencintai, selalu berbuat kebenaran, menjauhi
larangan, serta menghindari perpecahan dan permusuhan satu sama lain.
5. Diferensiasi Berdasarkan Jenis Kelamin dan Gender
Untuk memahami konsep gender, kita harus mampu membedakan kata gender
dengan jenis kelamin. Antara gender dan jenis kelami memiliki arti yang
berbeda. Jenis kelamin merupakan penyifatan atau pembagian jenis kelamin
manusia yang ditentukan secara biologis dan melekat pada jenis kelami
tertentu. Ciri-ciri biologis akan dengan mudah dapat dibedakan antara
laki-laki dan perempuan. Misalnya laki-laki memiliki jakun dan
memproduksi sperma, sedangkan perempuan memiliki alat reproduksi dan
rahim.
Sedangkan gender adalah sifat yang melekat pada laki-laki dan
perempuan yang terbentuk secara sosial dan kultural. Misalnya, perempuan
itu secara umum dikenal lemah lembut, emosional dan keibuan. Sementara
itu, laki-laki dianggap memiliki sifat rasional, jantan dan perkasa.
Walaupun begitu banyak juga perempuan yang kuat, rasional dan perkasa.
Sementara itu, banyak juga laki-laki yang emosional dan lemah lembut.
Menurut William Kornblum perbedaan jenis kelamin adalah perbedaan
antara perempuan dan laki-laki secara biologis. Perbedaan tersebut
adalah karakteristik seks primer, seperti alat kelamin yang berbeda
antara laki-laki dan perempuan dan karakteristik seks sekunder seperti
bentuk tubuh dan bentuk suara.